Rabu, 26 Oktober 2011

IMAN YANG DEWASA

Daniel 3 : 16 – 18
“Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar : ‘Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja ; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu’.”
Kesalahpahaman :
1.       Iman yang dewasa tidak ditentukan berapa lama seseorang menjadi orang Kristen.
2.       Iman yang dewasa tidak ditentukan berapa lama seseorang melayani Tuhan.
3.       Iman yang dewasa tidak ditentukan oleh kedudukan seseorang.
4.       Iman yang dewasa tidak ditentukan oleh usia seseorang.
5.       Iman yang dewasa tidak ditentukan oleh besarnya pengetahuan orang tentang Firman Tuhan.
Seharusnya :
1.       Iman yang dewasa tidak ditentukan oleh  berapa besar pengetahuan seseorang terhadap Tuhan dan Firmannya, tetapi berapa besar  pengetahuan itu menjadi pengalaman sebagai akibat dari ketaatannya.
2.       Iman yang dewasa tidak ditentukan oleh berapa lama seseorang melayani Tuhan,tetapi bagaimana seseorang melayani bukan sebagai suatu profesi tetapi sebagai wujud iman.
Ekspresi Iman :
1.       Iman pada kemahakuasaan Allah.
“Jika Allah kami sanggup….”
2.       Iman pada kesediaan Allah.
“….IA akan melepaskan kami”
3.       Iman pada kedaulatan Allah.
“Jika tidak, kami tidak akan menyembah patung tuanku”
Bagaimana Memiliki Iman yang Dewasa :
1.       Tidak ada keraguan terhadap Allah dan Firman-Nya.
2.       Taat (menjadi pelaku Firman)
- Taat walaupun tidak ada janji.
- Taat walaupun tidak ada prospek.
- Taat walaupun harus membayar harga.
Akibat :
1.       Bergairah di dalam melakukan tugas dan pelayanan.
2.       Tidak menuntut.
3.       Tidak menggerutu.